Monday, 2 March 2015

ERUPSI GUNUNG MERAPI




Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia.  Merapi terletak di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia.                                                              

Tipe erupsi Gunung Merapi dapat dikategorikan sebagai tipe Vulkanian lemah. Tipe lain seperti Plinian merupakan tipe vulkanian dengan daya letusan yang sangat kuat.                   
Merapi termasuk gunungapi yang sering meletus. Sampai Juni 2006, erupsi yang tercatat sudah mencapai 83 kali kejadian. Secara rata-rata selang waktu erupsi Merapi terjadi antara 2 – 5 tahun (periode pendek), sedangkan selang waktu periode menengah setiap 5 – 7 tahun. Merapi pernah mengalami masa istirahat terpanjang selama >30 tahun, terutama pada masa awal keberadaannya sebagai gunungapi.            Ancaman bahaya utama Merapi adalah awan panas dan banjir lahar. Ancaman dapat ke berbagai arah ditentukan oleh struktur bukaan, alterasi hidrotermal, resistensi batuan bawah permukaan dan arah bukaan morfologi terendah di kaki kubah lava baru.                                                                         
Mitigasi bencana gunungapi adalah segala usaha dan tindakan untuk mengurangi dampak bencana yang disebabkan oleh erupsi gunungapi. Pada fase Pra-kejadian peranan yang dapat dilakukan meliputi langkah-langkah penilaian risiko bencana, pemetaan daerah kawasan rawan bencana, pembuatan peta risiko dan membuat simulasi skenario bencana serta pembuatan sabo dam. Adapun pada saat fase kritis maka sudah harus dilakukan tindakan operasional berupa pemberian peringatan dini, meningkatkan komunikasi dan prosedur pemberian informasi dll